Saturday, 27 October 2012

Hayoo Pilih yang mana

Komparasi Matik 110cc Injeksi (bag.3), Handling dan Riding Position

Lanjut ke bagian ketiga membandingakan tiga matik 110 cc injeksi. Kali ini beranjak ke riding position dan handling. Pertanyaanya mana yang paling nyaman? Tapi enggak cuma nyaman harus gesit dan mudah
dikendarai juga. Masing-masing punya keunggulan.

Riding position
Dari posisi duduk kita awali ulasan kali ini. Honda BeAT FI menawarkan posisi duduk pengendara yang santai. Setangnya paling tinggi bila dibandingan dengan Suzuki Nex FI dan Yamaha Mio J. Udah gitu, joknya lebih rendah dari versi sebelumnya tapi dek pijakan kakinya tinggi. Posisinya jadi lebih rilex dan dirasa sangat pas.

Selain kaki tidak perlu lagi jinjit (untuk tinggi pengendara 165 cm) karena jok sudah lebih rendah, kelebihan lainnya adalah dek pijakan kakinya lebih luas, kaki lebih leluasa bergerak dan bisa meletakan barang lebih banyak nih!

Tapi joknya yang dibuat landai pada bagian samping kanan-kiri membuat bagian jok yang menempel di pantat lebih sedikit, efeknya ketika jalan jauh lumayan bikin pegal heee.. Ditambah lagi, busanya paling keras bila dibandingkan kompetitor.
Jok Mio J paling empuk, Dek Nex FI paling sempit
Sedang Mio J beda lagi, diantara kompetitornya ini yang paling ramah buat pengendara bertubuh pendek. Posisi joknya yang rendah dan busa jok empuk membuat kaki sangat mudah menjangkau tanah.

Desain jok yang lebar dan panjang membuat pantat tidak cepat panas. Sampai pembonceng pun merasakan hal yang sama. Joknya lebar dan empuk sampai ke belakang.

Baik BeAT FI maupun Mio J sama-sama menyediakan footstep buat boncenger. Bedanya Mio J tampil sporty dengan pijakan kaki lipat model alumunium, sedang Honda BeAT FI lebih besar dan dilapis karet. Seharusnya sih yang pakai karet tidak licin, sayang belum dicoba ketika hujan. Pada kondisi kering normal, keduanya sama-sama nyaman untuk pembonceng.

Terakhir adalah Suzuki Nex FI. Bentuknya ramping dan mungil. Posisi duduknya juga tidak terlalu tinggi, masih nyaman dengan jok yang pas lebarnya. Sayangnya dek pijakan kakinya terlalu sempit, ukuran sepatu 42 ke atas dijamin sulit bergerak.

Jarak antara setang dengan jok juga terasa sempit. Buat boncenger, pijakan kaki model dek lebar memang menyenangkan. Kaki pembonceng bisa lebih leluasa atur posisi.

Handling
Suspensi depan Honda BeAT FI cukup oke, jarak mainnya panjang juga bebas dari bunyi-bunyian aneh. Ketika melewati jalanan rusak atau speed trap, enggak bikin tangan pegal.

Tapi yang belakang jelas sekali Honda ingin mengutamakan kenyamanan. Kadang terasa terlalu empuk, terasa mengayun berlebih ketika lewat polisi tidur, tapi ketika boncengan baru deh terasa pas redamannya.

Dipakai menikung atau zig-zag diantara kemacetan, masih tergolong lincah. Menikung kencang pun suspensinya secara over all masik tergolong oke, ban menapak sempurna. Remnya juga istimewa, khususnya yang mengadopsi combine brake system (CBS), pakem dan bikin pede.

Dengan CBS, sekali tarik rem belakang, maka secara otomatis rem depan juga ikut bekerja. Distribusi pengereman selalu ideal juga mencegah roda belakang terkunci.

Suspensi depan dan belakang Mio J tergolong agak keras dengan jarak main tidak terlalu panjang. Tapi untuk menikung di jalanan halus jadi lebih tenang. Untungnya joknya paling empuk, guncangan jalan rusak ke badan jadi tidak terlalu terasa. Rem depan-belakangnya juga pakem, oke lah untuk harian!

Suzuki Nex FI paling heboh diajak jalan-jalan. Bobotnya ringan membuat karakter lincahnya makin mudah ditekuk kanan-kiri. Ketemu kemacetan enggak ada masalah.

Tapi waktu full throttle dan speedometer menunjukan angka 90-100 km/jam, motor terasa goyang. Apalagi kalau jalan yang dilalui tidak terlalu rata, akan makin terasa. Maklum bobotnya enggak sampai 90 kilogram.

Jadi pilih mana?


No comments:

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar !!