Wednesday 27 February 2013

Kesalahan Bersepeda Yang Sering Dilakukan Pemula


Setelah saya amati lebih lanjut ternyata banyak PESEPEDA PEMULA (newbie) yang akibat ketidaktahuannya juga melakukan beberapa kesalahan pada saat mengendarai sepeda. Kesalahan ini bisa
berimplikasi pada dua hal, pertama : mengakibatkan yang bersangkutan kapok nyepeda (karena bikin tubuhnya capeknya luar biasa, pegal-pegal bahkan cedera otot ataupun sendi), kedua : mengakibatkan yang bersangkutan terancam keselamatannya ketika gowes.

Berikut ini beberapa kesalahan bersepeda yang umumnya dilakukan newbie :

1. Menyetel sadel terlalu rendah
Menyetel tinggi sadel adalah point terpenting dari bike setting. Umumnya newbie menyetel sadelnya terlalu rendah dengan harapan ketika berhenti atau hilang keseimbangan bisa langsung memijak tanah. Inilah pelajaran bersepeda yang terus kita amalkan sedari kecil padahal hal demikian adalah salah. Posisi sadel yang terlalu rendah mengakibatkan tenaga pedaling anda tidak bisa optimal akibatnya kaki anda akan lebih cepat capek karena musti mengayuh pedal dengan kekuatan yang berlebihan. Untuk itu setel sadel sepeda anda sehingga saat pedal pada posisi terbawah maka kaki anda hampir lurus. Pembahasan yang lebih mendetail tentang penyetelan posisi sadel, silakan om dan tante membaca note saya tentang sadeling (klik link ini sadeling bagian 1 dan sadeling bagian 2)

2. Posisi telapak kaki di pedal yang tidak pas
Beberapa newbie saya lihat menggenjot pedal dengan tumitnya atau dengan bagian tengah telapak kaki (arch of the foot). Pedaling dengan cara ini juga mengakibatkan tidak optimalnya tenaga kaki yang diteruskan ke pedal. Akibatnya anda harus mengeluarkan tenaga lebih untuk pedaling, artinya tenaga anda akan lebih cepat terkuras.

Ada juga newbie yang pedaling dengan menggunakan tumitnya dan kedua kakinya tidak sejajar tapi membentuk huruf V besar (mengangkang). Pedaling dengan posisi kaki seperti ini selain tidak efisien juga dapat mengakibatkan cedera chondromalacia (iritasi yang terjadi pada tempurung lutut akibat gerakan lateral lutut).

3. Menggenjot pedal terlalu pelan
Ada anggapan yang umum pada newbie bahwa menggenjot pedal dengan pelan lebih ringan dan lebih tidak lekas capek. Faktanya menggenjot pedal dengan pelan justru membutuhkan tekanan ke pedal yang lebih besar dan menghasilkan asam laktat lebih banyak (penyebab otot berasa pegal). Hasilnya kaki anda harus bekerja ekstra saat menekan pedal dan asam laktat yang dihasilkan menyebabkan kaki menjadi pegal-pegal (capek). Jadi lebih baik anda menggenjot pedal dengan lebih cepat tetapi tekanan ke pedal seminim mungkin atau yang disebut ideal cadence. Ideal cadence untuk newbie umumnya 50-60 rpm. Untuk pembahasan lebih mendalam tentang ideal cadence silakan baca note saya tentang gear shifting (klik link ini gear shifting).

4. Salah menggunakan gir
    Mengunakan gir kecil-kecil atau besar-besar
Seringkali newbie males jika harus memindah-mindah gir depan dan gir belakang. Yang saya jumpai biasanya gir depan tidak pernah dipindah, sementara yang sering di”mainkan” adalah gir belakang, sehingga suatu saat terjadi pasangan girnya adalah gir depan dan belakang kecil semua atau besar semua. Posisi gir criss cross seperti ini membuat rantai  rawan keluar dari gir, juga menyebabkan umur pakai rantai dan gir menjadi lebih pendek.

    Menggunakan gir terlalu tinggi
Sebagian newbie senang menggunakan gir tinggi (gir depan besar dan gir belakang kecil) dengan alasan untuk melatih otot kaki. Ini adalah keyakinan yang salah, untuk mendapatkan otot kaki yang kuat anda cukup bersepeda dengan rutin. Memaksa otot kaki menekan pedal dengan kuat (pushing) bisa-bisa malah membuat kaki (utamanya) lutut anda cedera. Jadi daripada memaksa kaki bekerja ekstra keras dengan gir tinggi, lebih baik anda menggunakan gir yang sesuai dengan ideal cadence anda dimana genjotan pedal lebih cepat (spinning) namun tekanan kaki ke pedal kecil.

    Menggunakan gir yang sama terus menerus
Beberapa kali saya menjumpai pesepeda yang tidak pernah memindahkan girnya baik dijalanan yang datar, sedikit menanjak maupun saat jalanan menurun. Jika anda bersepeda dengan cara ini untuk jarak dekat mungkin tidak terlalu kentara efeknya, namun jika anda bersepeda dengan cara ini untuk jarak jauh maka kaki anda akan segera merasakan efeknya (pegal-pegal) dan tenaga anda akan cepat drop karena kaki anda merasakan tekanan yang terus berubah-ubah. Untuk kenyamanan kaki, usahakan anda pedaling dengan kecepatan genjotan dan tekanan yang konstan dengan memainkan (memilih) gir sesuai dengan kondisi jalan, kondisi angin dan kondisi tubuh anda.

5. Kurang percaya diri ketika di jalan raya
Saat pertama kali bersepeda di jalan raya dan harus berbagi jalan dengan kendaraan bermotor tentunya kita akan merasa minder (saya pun demikian pada awalnya). Minder dan mungkin takut karena kita “hanya” (ber)sepeda, sebuah kendaraan kecil dan pelan. Namun sebenarnya rasa minder dan takut ini justru kurang baik untuk keselamatan kita karena akan membuat kita gampang nervous, panik dan kurang mantap saat mengendarai sepeda. Jadi lebih baik jika anda bersepeda dengan penuh percaya diri namun tetap waspada (alert) terhadap kondisi lalu lintas disekitar anda. Anda musti senantiasa tanamkan pada pikiran anda bahwa (pe)sepeda mempunyai hak yang sama sebagaimana pengguna jalan yang lain.

6. Tidak mau berhenti di lampu merah
Beberapa kali saya jumpai pesepeda yang tidak mau berhenti ketika lampu lalulintas berwarna merah. Mungkin mereka menganggap bahwa lampu lalulintas hanya diperuntukkan bagi kendaraan bermotor, toh kalau pesepeda melanggarpun gak akan ditilang oleh polisi. Namun bukankah mematuhi peraturan dan rambu lalulintas tidak melulu karena ada (tilang) polisi tetapi lebih untuk menjaga keselamatan saya, anda dan semua pengguna jalan. Bukankah tidak ada orang yang mau celaka di jalan raya ?. Untuk itu demi keselamatan bersama maka semua pengguna jalan raya baik pesepeda, operator kendaraan (bermotor) maupun pejalan kaki memiliki kewajiban yang sama untuk mematuhi semua peraturan dan rambu lalulintas.

7. Tidak memberikan tanda saat akan berbelok
Inilah kesalahan yang paling banyak dilakukan newbie. Kebanyakan dari mereka hanya menengok ke belakang saja saat akan berbelok. Selain menengok ke belakang, memberikan tanda saat akan berbelok sangat penting sebagai pemberitahuan kepada pengendara kendaraan dari depan dan belakang anda kemana arah sepeda anda. Mengingat sepeda tidak memiliki lampu sign (seperti pada kendaraan bermotor) maka saat akan berbelok anda bisa memberikan tanda dengan menggunakan tangan anda : merentangkan tangan kanan ketika akan berbelok ke kanan atau merentangkan tangan kiri ketika akan berbelok ke kiri. Hand sign ini sebaiknya dilakukan beberapa meter sebelum anda benar-benar membelokkan sepeda supaya kendaraan lain bisa mempersiapkan diri.

8. Tidak menggunakan lampu di malam hari
Penggunaan lampu saat bersepeda di malam hari adalah wajib dan harus, untuk membuat anda dan sepeda anda selalu terlihat oleh pengguna jalan yang lain. Olehkarena itu gunakan minimal satu lampu dibagian belakang dan satu lampu dibagian depan sepeda. Lampu sepeda saat ini telah gampang anda dapatkan di toko sepeda dengan harga bervariasi dari puluhan ribu sampai ratusan ribu. Penggunaan lampu sepeda model blinking (berkedip) selain menghemat baterei juga membuat pengendara lain lebih alert akan keberadaan anda dan sepeda anda. Namun meskipun sudah menggunakan lampu, reflektor masih tetap anda butuhkan untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba lampu yang anda pasang mati.

No comments:

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar !!