Metode melahirkan tersebut diberi nama Lumbar Epidural Analgesia (LEA). Hal ini diungkapkan oleh dr. Ardi Pramono Sp.An., M.Kes. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) saat ditemui di kantor Biro Humas dan Protokol (BHP) UMY. Ia mengatakan LEA merupakan metode yang berbeda dengan hypnobirthing, yang sudah cukup dikenal.
“Berbeda dengan hypnobirthing atau sering dikenal dengan hipnotis ini lebih menekankan kepada emosi sang ibu, LEA merupakan cara yang lebih akurat untuk memastikan tidak akan merasakan rasa sakit saat melahirkan,” kata dr. Ardi Rabu 2 Desember 2013
LEA merupakan jenis anastesi lokal yang diberikan pada otot-otot melahirkan. Dengan diberikan obat anastesi, otot tersebut pun tidak akan merasakan nyeri saat melahirkan.
“LEA akan dipasang di antara ruas tulang belakang pada saat ibu sudah merasakan rasa nyeri di awal proses kelahiran,” ujar dr. Ardi.
Pemberian obat bius pada otot-otot ibu ini, menurut dr. Ardi tak akan memberikan buruk pada sang bayi. Fungsi utamanya hanya membuat otot ibu tak terlalu tegang dan mengurangi rasa sakit.
“LEA akan membuat proses persalinan menjadi efektif dan efisien karena ibu akan menjadi lebih rileks dan otot-otot persalinan yang tadinya nyeri pun sudah tidak lagi dirasakan. Selain itu tidak akan memberikan pengaruh buruk terhadap bayi setelah dilahirkan," ungkap dokter yang juga Dekan FKIK UMY itu.
Dokter Ardi juga menegaskan bahwa melahirkan dengan menggunakan metode LEA, harus berada dalam pengawasan dokter spesialis anastesi. Hal ini tentu untuk menjaga kondisi kesehatan ibu tetap stabil.
“Walaupun tidak menimbulkan efek samping pada si bayi, namun kesehatan ibu juga harus diperhatikan. Penggunaan LEA harus didampingi oleh dokter spesialis kandungan dan juga spesialis anastesi dari awal proses persalinan sampai selesai,” ujarnya.
M
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar !!