Wednesday, 12 June 2013

Temuan-Temuan Terbesar Curiosity di Mars


~ Curiosity replika ini akan ikut dalam parade inagurasi, perayaan pasca seorang Presiden AS diambil sumpahnya sebagai kepala negara, Senin (21/1) waktu setempat. (Dok.NASA)
Sejak mendarat di Mars pada Agustus 2012, robot Curiosity mencatatkan beberapa
hal penting. Bukan hanya soal sains yang digalinya dari planet merah, juga mengenai penerapan teknologi untuk robot-robot penjelajah lainnya di masa depan.

Hingga April 2013, ada lima penemuan besar Curiosity selama di Mars. Pertama, dibuka dengan proses pendaratannya yang secara dramatis disebut "teror tujuh menit". Teknik pendaratan Curiosity di Mars merupakan hal baru dengan presisi yang belum pernah ada sebelumnya.

Dikatakan para pakar Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), teknik ini bisa diaplikasikan untuk misi manusia dan non-manusia ke Mars di masa mendatang.

Foto yang diambil Curiosity di Planet Mars (kiri) menunjukkan batu dan kerikil yang terlalu besar untuk dibawa oleh angin. Bentuknya pun menandakan pernah adanya aliran air. Foto di bagian kanan adalah batu yang ada di Bumi. (MSSS/Caltech/NASA and PSI/National Geographic).

Kedua, hanya tujuh pekan pascamendarat, Curiosity berhasil menemukan aliran sungai kuno. Penemuan ini mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Mars pernah didiami makhluk hidup pada miliaran tahun lalu.

Ketiga, Curiosity sukses mengukur kadar radiasi Mars. Pengukuran ini membantu para pakar mengetahui dampak radiasi pada mikroba kuno dan manusia yang akan datang berkunjung.

Keempat, Curiosity berhasil menggali batuan Mars pada Februari 2013. Robot senilai US$2,5 miliar itu sukses mengorek batu yang dinamai "John Klein" sedalam 6,4 sentimeter.

Ini merupakan sejarah tersendiri karena Curiosity menjadi rover pertama yang menggali sampel batu dari planet lain.

Kesuksesan menggali John Klein berujung pada penemuan hebatnya yang teranyar: unsur kimia pemegang kunci kehidupan. Unsur tersebut termasuk sulfur, nitrogen, hidrogen, oksigen, fosfor, dan karbon.
Dalam kegiatan yang dinamai "mini drill test," Curiosity menggunakan peralatannya untuk menghasilkan cincin batu bubuk ini yang kemudian bisa dianalisa demi pengeboran lebih lanjut. Foto dirilis pada Kamis, 7 Februari 2013.(CREDIT: NASA/JPL-Caltech/MSSS).

Curiosity juga menemukan bahwa batu tersebut mengandung mineral liat. Itu artinya, pernah terjadi lingkungan yang cukup cair dengan tingkat keasaman netral dan tidak terlalu asin.

Bukti tersebut membuat tim penanggung jawab Curiosity menyatakan bahwa tempat mendaratnya di Mars, pernah menjadi lokasi hidup mikroba pada miliaran tahun lalu.

"Kami telah menemukan lingkungan layak huni yang begitu ramah dan mendukung kehidupan. Jika air ini dalam bentuk melingkar dan Anda ada di planet tersebut, maka kemungkinan Anda bisa meminumnya," demikian ujar kepala peneliti Curiosity, John Grotzinger, pada Maret 2013 lalu.

M

No comments:

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar !!